Kadisjarahad Dampingi Kasrem 032/Wirabraja Kunjungi Museum di Ranah Minang

    Kadisjarahad Dampingi Kasrem 032/Wirabraja Kunjungi Museum di Ranah Minang

    Bukitinggi - Kepala Dinas Sejarah TNI Angkatan Darat (Kadisjarahad.) Brigjend TNI Arif Cahyono, SE didampingi Kasrem 032/Wbr Kolonel lnf. Sapta Marwindu Library., S.I.P

    bersama Direktorat Perlindungan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia dan Tim Teknis Pembangunan Museum PDRI meninjau Museum Perjuangan Tridaya Eka Dharma Bukittinggi. Jum’at (22/11/2024)

    Diawali Rapat Koordinasi dilanjutkan Peninjauan lapangan ke lokasi Museum Perjuangan Tridaya Eka Dharma Bukittinggi, Museum PDRI di Kawasan Monumen Bela Negara Lima Puluh Kota.

    Hasil koordinasi meminta masukan kepada Direktorat Perlindungan Kebudayaan R.I agar sebagian koleksi berada di Museum Perjuangan Tridaya Eka Dharma Bukittinggi untuk dipinjam pakaikan mengisi koleksi Museum PDRI di Lima Puluh dan disetujui oleh Direktorat Perlindungan Kebudayaan kementerian Kebudayaan R.I.

    Kondisi Pendokumentasian Sejarah Perjuangan Indonesia dalam melawan Agresi Belanda di Sumatra Barat yang berada di Museum Perjuangan Tridaya Eka Dharma Bukit Tinggi masih kondisinya bagus dan terpelihara.

    "Saya minta perlu ada lagi perbaikan data data sejarahnya dan di sempurnakan lagi khusus nya nama negara dalam menciptakan senjata yang ada di Meseum Perjuangan Tridaya Eka Dharma ini, agar semakin menguatkan bahwa sejarah NKRI tidak lepas dari Perjuangan PDRI di Ranah Minang, " pesan Kadisjarahad kepada petugas museum.

    bukittinggi sumbar
    Syafrianto

    Syafrianto

    Artikel Sebelumnya

    Babinsa Koramil 05/Rao Hadiri Wirid Pengajian

    Artikel Berikutnya

    Sukseskan Ketahanan Pangan, Babinsa 02/SE...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Sukseskan Ketahanan Pangan, Babinsa 02/SE Hadiri Penyerahan Benih Ikan Nila
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Ikuti Kami